Gedung Sate Bandung adalah salah satu bangunan paling ikonik di Indonesia dan simbol kota Bandung. Bangunan ini bukan sahaja berfungsi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, tetapi juga sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya. Dengan arsitektur kolonial yang megah, Gedung Sate menjadi warisan bersejarah sekaligus saksi perjalanan pembangunan Indonesia pada awal abad ke-20.
Sejarah Gedung Sate
Pembangunan Gedung Sate bermula pada tahun 1920 oleh arsitek Belanda Ir. J. Gerber bersama timnya. Awalnya, bangunan ini dirancang sebagai pusat administrasi Hindia Belanda. Arsitekturnya menggabungkan gaya Renaisans Italia dengan sentuhan tradisional Nusantara, menghasilkan bangunan yang megah dan unik.
Nama “Gedung Sate” berasal daripada ornamen di puncak menara yang menyerupai tusuk sate dengan enam bulatan, melambangkan enam juta gulden sebagai kos pembangunan gedung tersebut.
Selepas Indonesia merdeka, Gedung Sate difungsikan sebagai kantor Gubernur Jawa Barat hingga hari ini. Selain itu, gedung ini menjadi simbol perjuangan kerana pernah menjadi lokasi pertempuran antara pemuda Indonesia melawan tentera Belanda pada 3 Disember 1945.
Arsitektur & Keunikan Gedung

Gedung Sate memadukan gaya arsitektur Barat dan Timur. Ciri khasnya adalah menara pusat dengan ornamen tusuk sate di atasnya. Bangunan ini dikelilingi taman hijau yang luas, menjadikannya bukan sahaja pusat pemerintahan, tetapi juga destinasi wisata yang indah.
- Menara Utama dengan tusuk sate berjumlah enam bulatan.
- Taman luas yang sering dijadikan tempat bersantai warga Bandung.
- Interior klasik dengan dominasi kayu jati dan batu alam.
Museum Gedung Sate
Di kawasan Gedung Sate, terdapat Museum Gedung Sate yang dilengkapi teknologi digital interaktif. Pelancong boleh mempelajari sejarah pembangunan Bandung, Gedung Sate, dan perjuangan rakyat Jawa Barat melalui media visual, audio, dan AR (Augmented Reality).
Museum ini menjadi daya tarik utama bagi pelancong yang ingin merasakan pengalaman edukatif dengan teknologi moden.

Fasilitas di Gedung Sate
- Museum Digital dengan konten sejarah interaktif.
- Taman hijau untuk bersantai dan berfoto.
- Pusat Informasi bagi pengunjung.
- Ruang pameran untuk kegiatan budaya.
- Kafe & kedai di sekitar kawasan gedung.
- Area parkir untuk kereta dan motor.
Baca juga: Jalan Asia Afrika Bandung, Ikon Sejarah, Fasilitas, Lokasi
Harga Tiket & Jam Operasi
Harga Tiket:
- Dewasa: RM 1.27 – RM 2.54
- Anak-anak: RM 1.27
Jam Operasi Museum: Selasa – Ahad, pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Lokasi & Akses
Alamat Gedung Sate: Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Jawa Barat. Lokasinya strategis, berdekatan dengan Taman Lansia dan Gasibu, serta mudah diakses dengan pengangkutan umum atau kereta peribadi. Dari pusat kota, hanya memerlukan sekitar 15 – 20 minit perjalanan.
Lokasi: https://maps.app.goo.gl/DFjLkhNDnjwnkiFXA
Tips Berkunjung ke Gedung Sate
- Kunjungi pada pagi atau sore hari untuk suasana lebih nyaman.
- Sediakan kamera kerana banyak spot foto menarik.
- Ikuti aturan kunjungan, terutama jika masuk ke kawasan pejabat.
- Manfaatkan kunjungan ke museum untuk pengalaman edukatif.
- Gabungkan lawatan dengan tempat berdekatan seperti Taman Lansia dan Gasibu.
Nilai Edukasi & Budaya
Gedung Sate tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai pusat edukasi sejarah dan budaya Jawa Barat. Kehadiran museum dan taman di sekitarnya menjadikan gedung ini sebagai tempat belajar, bersantai, dan menikmati seni bina klasik yang masih terjaga dengan baik.
Kesimpulan
Gedung Sate Bandung adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Kota Bandung. Dengan arsitektur kolonial unik, nilai sejarah tinggi, museum digital moden, dan fasilitas lengkap, tempat ini menjadi kombinasi sempurna antara wisata sejarah, budaya, dan edukasi.
Jelajahi Kota Bandung!
Jika anda mencari pengalaman wisata sejarah dan budaya yang autentik, jangan lupa masukkan Gedung Sate Bandung dalam jadual perjalanan anda. Kunjungi, abadikan momen, dan pelajari sejarahnya secara langsung!
Rancang Lawatan Anda